Secara tradisional, intevensi atau
rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam
menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi. Sebagaiman disebutkan sebelumnya,
rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan
kepada klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu
perencanaan yang baik. Misalnya, semua klien pasca operasi memerlukan suatu
pengamatan tentang pengelolaan cairan dan nyeri sehingga semua tindakan
keperawatan harus distandarisasi.
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosa keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi (Iyer, Taptich & bernocchi-Losey, 1996).
Gambaran perencanaan
Dokumentasi keperawatan dimulai dari pengumpulan data dan analisa masalah. Kemudian perawat memasukkan informasi ini dalam catatan perawatan untuk memikirkan rencana perawatan. Prioritas masalah klien berdasarkan hasil dan jenis tindakan perawatan yang memberikan koreksi terhadap cara kerja perawat demi pencapaian tujuan. Penetapan rencana perawatan yang lengkap adalah mekanisme dari proses keperawatan.
Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosa keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi (Iyer, Taptich & bernocchi-Losey, 1996).
Gambaran perencanaan
Dokumentasi keperawatan dimulai dari pengumpulan data dan analisa masalah. Kemudian perawat memasukkan informasi ini dalam catatan perawatan untuk memikirkan rencana perawatan. Prioritas masalah klien berdasarkan hasil dan jenis tindakan perawatan yang memberikan koreksi terhadap cara kerja perawat demi pencapaian tujuan. Penetapan rencana perawatan yang lengkap adalah mekanisme dari proses keperawatan.
Dokumentasi
tindakan keperawatan
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
· Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
· Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
· Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
· Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
· Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
· Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
B. Tujuan intervensi
Tujuan dari rencana perawatan adalah memberikan tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
· Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
· Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
· Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
· Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
· Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
· Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
C. Jenis Intervensi
Maksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi keperawatan yang meliputi:
a) Intervensi terapeutik
Tindakan terapeutik adalah asuhan keperawwatan yang langsung sesuai dengan keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih dari satu harus dikerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan.
b) Intervensi pemantapan/observasi
Proses ini membutuhkan ketajaman observasi perawat termasuk keterampilan mengevaluasi yang tepat di atas. Program yang lebih dari yang sangat menentukan kesehatan klien.
Perawat harus dapat melihat perkembangan yang baik dan buruk dari klien seperti ::
Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
· Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
· Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
· Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
· Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
· Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
· Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
B. Tujuan intervensi
Tujuan dari rencana perawatan adalah memberikan tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
· Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
· Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
· Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
· Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
· Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
· Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
C. Jenis Intervensi
Maksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi keperawatan yang meliputi:
a) Intervensi terapeutik
Tindakan terapeutik adalah asuhan keperawwatan yang langsung sesuai dengan keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih dari satu harus dikerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan.
b) Intervensi pemantapan/observasi
Proses ini membutuhkan ketajaman observasi perawat termasuk keterampilan mengevaluasi yang tepat di atas. Program yang lebih dari yang sangat menentukan kesehatan klien.
Perawat harus dapat melihat perkembangan yang baik dan buruk dari klien seperti ::
·
Mengobservasi tanda vital.
·
Kesadaran
·
Produksi urine
·
Monitor gula darah
·
Diagnosa Keperawatan
·
Tindakan Keperawatan (Terapeutik)
·
Therapi Medicus
·
Ketidak efektifan bersihan jalan
nafas
·
Cemas
·
Penurunan Cardiac out put
·
Mengatur posisi untuk pemberian
Oksigen
·
Suction bila tidak ada kontra
indikasi
·
Mengajarkan tehnik batuk
·
Mengambil sample blood gas arteri
·
Pemeriksaan fisik jantung, paru dan
lain-lain
·
Observasi emosional ( tingkah laku,
komunikasi dan lain- lain )
·
Monitoring Jantung
·
Monitoring respirasi
·
Monitoring Janin
·
Mengajarkan kegiatan untuk
mengurangi stress
·
Mengatur lingkungan yang aman
·
Mengalihkan orientasi yang realitas
·
Atur posisi fowler/semi fowler
·
Mengurangi pergerakan
·
Mengatur lingkungan yang merangsang
·
Mengatur pemberian Oksigen
·
Pemberian obat ekspektoran
·
Memeriksa sputum
·
Mengukur blood gas arteri
·
Memberi obat transquilizer sedative
·
Mengurangi diet yang mengandung
sodium
·
Infus cairan elektrolit sesuai BB
·
Memberikan obat untuk meningkatkan
cardiac out put.
Komponen
penting pada Dokumentasi Intervensi
Dokumentasi intervensi
mengidentifikasi, mengapa sesuatu terjadi terhadap klien, apa yang terjadi,
kapan, bagaimana, dan siapa yang melakukan intervensi.
Why : harus dijelaskan alasan tindakan harus dilaksanakan dan
data yang ada dari hasil dokumentasi pengkajian dan diagnosa keperawatan.
What : ditulis secara jelas ringkas dari pengobatan / tindakan
dalam bentuk Action Verbs.
When :
mengandung aspek yang penting dari dokumentasi intervensi. Pencatatan waktu
melaksanakan intervensi sangat penting dalam hal pertanggungjawaban hukum dan
efektifitas tindakan tertentu.
How : tindakan dilaksanakan dalam penambahan pencatatan yang
lebih detail. Misalnya, “ miring kanan / kiri dengan bantuan perawat ”
menandakan suatu prinsip ilmiah dan rasional dari rencana tindakan . Metode ini
akan bisa meningkatkan dalam upaya – upaya penggunaan prosedur keperawatan yang
tepat.
Who
: siapa yang melaksanakan intervensi harus selalu dituliskan pada dokumentasi
serta tanda tangan sebagai pertanggungjawaban.
Intervensi
yang memerlukan suatu dokumentasi khusus
Prosedur
“ Invasive ”
Tindakan invasive merupakan bagian
yang penting dari proses keperawatan, karena memerlukan pengetahuan tentang
IPTEK yang tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan diperlukan dalam upaya
meningkatkan tanggungjawab dalam pemberian intervensi. Misalnya perawat
memberikan tranfusi darah , chemotherapie, memasang cathether. Tindakan
tersebut diatas akan membawa resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi
, yang tentunya perlu informed consent sebelum tindakan dilaksanakan.
Intervensi
mendidik klien
Perawat berperan penting dalam
mengenal kebutuhan belajar klien. Dalam rencana mendidik klien dan memelihara
laporan kegiatannya membutuhkan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan secara terus
– menerus agar klien memahami betul serta merubah sikap dan tingkah lakunya.
Apabila perencanaan tidak dapat dilaksanakan maka akan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya.
Contoh rencana pendidikan yang
berlawanan dengan pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Rencana pendidikan
|
1.
Kebetulan
belajar pasien termasuk seluk beluk belajar objektif dan strategi mengajar
2.
Kegiatan
yang dilaksanakan sesuai jadwal
3.
Melaksanakan
perawatan secara kontinyu mengenai kebersihan diri setelah kembali ke rumah
|
D. Rencana
tindakan keperawatan meliputi :
1.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan harus merupakan
prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut harus menyangkut langsung kearah
situasi yang mengancam kehidupan klien.
2.
Kriteria hasil
Setiap diagnosa keperawatan hartus mempunyai sedikitnya satu
kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan yang
mencerminkan masalah klien.
3.
Rencana tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawa
mandiri, khususnya oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah medis
berdasarkan maslaah klien dan antuan yang dterima klien adalah hasil yang
diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang diharapkan didapatkan
paling sedikit dua rencana tindakan.
E. Prinsip Penulisan Rencana Tindakan Yang
Efektif
1) Sebelum menuliskan rencana
tindakan, kaji ulang semua data yang ada sumber data yang memuaskan meliputi :
Pengkajian sewaktu klien masuk rumah
sakit. Diagnosa keperawatan sewaktu masuk rumah sakit. Keluahan utama klien
ataualasan dalam berhuungan dengan pelayanan kesehatan. Pemeriksaan penunjang.
Latar belakang sosial budaya. Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Observasi dari tim kesehatan lain.
2) Daftar dan jenis masalah
aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas utama pada maslah aktual yang
mengancam kesehatan.
3) Untuk mempermudah dan bisa
dimengerti dalam memubuat rencana tindakan berikanlah ganbaran dan ilustrasi
:(contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat membantu ketika teknologi
canggih digunakan untuk perawtan klien atau ketika menggambarkan lokasi
anatomi.
4)
Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk
mentapakan masalah ersama dengan klien tentukan keterampilan kognitif, afektif
dan psikomotor yang memerlukan perhatian.
5)
Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini perting
karena seorang perawat profesionalakan bertanggung jawab dan ertanggung gugat
untuk melaksanan rencana tindakan yang telah tertulis.
6)
Mulai rencana tindakandengan menggunakan action verb.Catat
tanda-tanda vital setiap pergantian dines. Timbang BB setiap hari
7)
Alasan prinsip specivity untuk menuliskan diagnosa keperawatan.: Bagaimana
prosedur akan dilaksanakan. Kapan dan berapa lama. Jelaskan secara singkat
keperluan apa yang perlu dipenuhi, termasuk tahapan-tahapan tindakan.
8)
Tuliskan rasional dari rencana tindakan.
9)
Rencana tindakan harus selalu tertulis dan ditanda-tangani
10) Rencana tindakan harus
dicatat seagai hal yang permanen
11) Klien dan keluarganaya
jika memungkinkan diikutsertakan dalam perencanaan
12) Rencana tindakan harus
sesuai dengan waktu yangditentukan dan diusahakan untuk selalu diperbaharuai
misalnya setiap pergantian dines, setiap hari, dan atau sewaktu-waktu
diperlukan.
F. Kriteria
perencanaan
1)
Perumusan tujuan
·
Berfokus pada masyarakat
·
Jelas dan singkat
·
Dapat diukur dan diobservasi
·
Realistis
·
Ada target waktu
·
Melibatkan peran serta masyarakat
2)
Rencana tindakan
·
Tetapkan tehnik dan prosedur yang
akan digunakan.
·
Mengarah pada tujuan yang akan
dicapai.
·
Realistis
·
Disusun berurutan dan ada
rasionalnya
3)
Kriteria hasil
·
Menggunakan kata kerja yang tepat
·
Dapat dimodifikasi
·
Spesifik
Pentingnya dokumentasi rencana asuhan keperawatan :
a)
Berisikan informasi yang penting dan jelas
b)
Sebagai alat komunikasi antara perawat dan perawat
c)
Memudahkan melaaksanakan maslah keperawatan yang bekelanjutan.
d)
Dokumentasi yang ekslusif untuk pencatatan hasil yang diharapkan untuk pasien.
Patokan Dokumentasi
Perencanaan perawatan menggambarkan
kebebasan dan ketidakbebasan tindakan perawat pada klien sebagai bagian
pemeliharaan kesehatan pribadi. Patokan kerja mewakili keputusan praktik
keperawatan berdasarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang layak dan
dikombinasika untuk menetapkan rencana sesuai dengan kondisi klien.
Intervensi
yang memerlukan suatu dokumnetasi khusus
Ada dua dokumentasi yang memerlukan
dokumnetasi khusus yaitu :
1. Prosedur invasive
1. Prosedur invasive
Tindakan invasive merupakan bagian
yang penting dari proses keperawatan, Karena memerlukan pengetahuan tentang
IPTEK yang tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan di perlukan dalam upaya
meningkatkan tanggung jawab dalam pemberian intervensi. Misalnya perawat
memberika tranfusi, kemoterapi, memasang kateter. Tindakan tersebut di atas kan
membawa resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi, yang tentunya perlu
infomed consent sebelum tindakan di laksanakan.
2.Intervensi mendidik klien
Perawat berperan penting dalam
mengenal kebutuhan belajar klien dalam rencana mendidik klien dan memelihara
laporan kegiatannya. Membutuhkan Pendidikan. Contoh rencana Pendidikan yang
berlawan dengan pendikan yang dilaksanakan secara kebetulan sebagai berikut :
Rencana pendidikan Pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan.
a)
Kebutuhan belajar pasien termasuk seluk beluk belajar objektif dan strategi
mengajar
b)
Kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadwal
c)
Melaksanakan perawatan secar kontinyu mengenai kebersihan diri setelah kembali
kerumah
d)
Meneberikan nasehat dan dorongan secara umum yang berkesinambungan
e)
Memberikan kesempatan selama pertemuan untuk mengenal car belajar
f)
Mengenal pelajaran yang kurang dan membutuhkan rencana belajar secara formal
3. Tahap
pelaksanaan atau Tindakan keperawatan
Fokus tahap pelakanaan tindakan
keperawatan adalah kegiatan pelakanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan emosional.pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional adalah
variasi,tergantung individu dan masalah yang spesifik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar