PENDOKUMENTASIAN PERENCANAAN KEPERAWATAN

     Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum“. Sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan objek maupun aktifitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga dan penting (Tungpalan ,1983).
Secara tradisional, intevensi atau rencana keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan, dan intervensi. Sebagaiman disebutkan sebelumnya, rencana keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik. Misalnya, semua klien pasca operasi memerlukan suatu pengamatan tentang pengelolaan cairan dan nyeri sehingga semua tindakan keperawatan harus distandarisasi.
     Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah, mengurangi atau mengoreksi masalah-masalah yang diidentifikasi pada diagnosa keperawatan. Tahap ini dimulai setelah menentukan diagnosa keperawatan dan menyimpulkan rencana dokumentasi (Iyer, Taptich & bernocchi-Losey, 1996).

Gambaran perencanaan
     Dokumentasi keperawatan dimulai dari pengumpulan data dan analisa masalah. Kemudian perawat memasukkan informasi ini dalam catatan perawatan untuk memikirkan rencana perawatan. Prioritas masalah klien berdasarkan hasil dan jenis tindakan perawatan yang memberikan koreksi terhadap cara kerja perawat demi pencapaian tujuan. Penetapan rencana perawatan yang lengkap adalah mekanisme dari proses keperawatan.
Dokumentasi tindakan keperawatan
     Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
    Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
     Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
·         Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
·         Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
·         Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
·         Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
·         Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
·         Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.

B.  Tujuan intervensi
     Tujuan dari rencana perawatan adalah memberikan tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya,dan mencegah masalah baru yang akan timbul. Perencanaan dan tindakan keperawatan adalah tahap dalam proses keperwatan berdasarkan masalah aktual dari klien.
     Tujuan intervensi adalah sebagai pengantar untuk mengatur atau mendesain tindakan perawatan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatannya, dengan sasaran mencegah, menghilangkan atau meminimalkan penyebab yang mempengaruhi status kesehatan tersebut.
     Tujuan dokumentasi tahap perencanaan:
·         Sebagai kerangka kerja dalam implementasi keperawatan
·         Merupakan inti dokumentasi keperawatan yang berorientasi pada masalah
·         Sebagai referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
·         Sarana komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas/instruksi keperawatan
·         Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan keperawatan kepada pasien.
·         Agar semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi klien sehingga efektif.
C.  Jenis Intervensi
     Maksud dokumentasi adalah menemukan secara tepat sebagai gambaran intervensi keperawatan yang meliputi:
a)      Intervensi terapeutik
Tindakan terapeutik adalah asuhan keperawwatan yang langsung sesuai dengan keadaan klien. Rencana keperawatan yang lebih dari satu harus dikerjakan sungguh-sungguh sesuai prioritas masalah dalam diagnosa keperawatan.
b)      Intervensi pemantapan/observasi
Proses ini membutuhkan ketajaman observasi perawat termasuk keterampilan mengevaluasi yang tepat di atas. Program yang lebih dari yang sangat menentukan kesehatan klien.
Perawat harus dapat melihat perkembangan yang baik dan buruk dari klien seperti ::
·         Mengobservasi tanda vital.
·         Kesadaran
·         Produksi urine
·         Monitor gula darah
·         Diagnosa Keperawatan
·         Tindakan Keperawatan (Terapeutik)
·         Therapi Medicus
·         Ketidak efektifan bersihan jalan nafas
·         Cemas
·         Penurunan Cardiac out put
·         Mengatur posisi untuk pemberian Oksigen
·         Suction bila tidak ada kontra indikasi
·         Mengajarkan tehnik batuk
·         Mengambil sample blood gas arteri
·         Pemeriksaan fisik jantung, paru dan lain-lain
·         Observasi emosional ( tingkah laku, komunikasi dan lain- lain )
·         Monitoring Jantung
·         Monitoring respirasi
·         Monitoring Janin
·         Mengajarkan kegiatan untuk mengurangi stress
·         Mengatur lingkungan yang aman
·         Mengalihkan orientasi yang realitas
·         Atur posisi fowler/semi fowler
·         Mengurangi pergerakan
·         Mengatur lingkungan yang merangsang
·         Mengatur pemberian Oksigen
·         Pemberian obat ekspektoran
·         Memeriksa sputum
·         Mengukur blood gas arteri
·         Memberi obat transquilizer sedative
·         Mengurangi diet yang mengandung sodium
·         Infus cairan elektrolit sesuai BB
·         Memberikan obat untuk meningkatkan cardiac out put.
Komponen penting pada Dokumentasi Intervensi
Dokumentasi intervensi mengidentifikasi, mengapa sesuatu terjadi terhadap klien, apa yang terjadi, kapan, bagaimana, dan siapa yang melakukan intervensi.
 Why        : harus dijelaskan alasan tindakan harus dilaksanakan dan data yang ada dari hasil dokumentasi pengkajian dan diagnosa keperawatan.
            What      : ditulis secara jelas ringkas dari pengobatan / tindakan dalam bentuk Action Verbs.
           When     : mengandung aspek yang penting dari dokumentasi intervensi. Pencatatan waktu melaksanakan intervensi sangat penting dalam hal pertanggungjawaban hukum dan efektifitas tindakan tertentu.
           How       : tindakan dilaksanakan dalam penambahan pencatatan yang lebih detail. Misalnya, “ miring kanan / kiri dengan bantuan perawat ” menandakan suatu prinsip ilmiah dan rasional dari rencana tindakan . Metode ini akan bisa meningkatkan dalam upaya – upaya penggunaan prosedur keperawatan yang tepat.
          Who       : siapa yang melaksanakan intervensi harus selalu dituliskan pada dokumentasi serta tanda tangan sebagai pertanggungjawaban.
Intervensi yang memerlukan suatu dokumentasi khusus
Prosedur “ Invasive ”
Tindakan invasive merupakan bagian yang penting dari proses keperawatan, karena memerlukan pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan diperlukan dalam upaya meningkatkan tanggungjawab dalam pemberian intervensi. Misalnya perawat memberikan tranfusi darah , chemotherapie, memasang cathether. Tindakan tersebut diatas akan membawa resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi , yang tentunya perlu informed consent sebelum tindakan dilaksanakan.
Intervensi mendidik klien
Perawat berperan penting dalam mengenal kebutuhan belajar klien. Dalam rencana mendidik klien dan memelihara laporan kegiatannya membutuhkan pendidikan. Kegiatan ini dilakukan secara terus – menerus agar klien memahami betul serta merubah sikap dan tingkah lakunya. Apabila perencanaan tidak dapat dilaksanakan maka akan dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Contoh rencana pendidikan yang berlawanan dengan pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Rencana pendidikan
1.      Kebetulan belajar pasien termasuk seluk beluk belajar objektif dan strategi mengajar
2.      Kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadwal
3.      Melaksanakan perawatan secara kontinyu mengenai kebersihan diri setelah kembali ke rumah
 D.  Rencana tindakan keperawatan meliputi :
1.      Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan harus merupakan prioritas untuk merawat klien. Hal tersebut harus menyangkut langsung kearah situasi yang mengancam kehidupan klien.
2.      Kriteria hasil
Setiap diagnosa keperawatan hartus mempunyai sedikitnya satu kriteria hasil. Kriteria hasil dapat diukur dengan tujuan yang diharapkan yang mencerminkan masalah klien.
3.      Rencana tindakan keperawatan
Tindakan keperawatan adalah memperoleh tanggung jawa mandiri, khususnya oleh perawat yang dikerjakan bersama dengan perintah medis berdasarkan maslaah klien dan antuan yang dterima klien adalah hasil yang diharapkan. Masing-masing masalah klien dan hasil yang diharapkan didapatkan paling sedikit dua rencana tindakan.
E.   Prinsip Penulisan Rencana Tindakan Yang Efektif
1) Sebelum menuliskan rencana tindakan, kaji ulang semua data yang ada sumber data yang memuaskan meliputi :
Pengkajian sewaktu klien masuk rumah sakit. Diagnosa keperawatan sewaktu masuk rumah sakit. Keluahan utama klien ataualasan dalam berhuungan dengan pelayanan kesehatan. Pemeriksaan penunjang. Latar belakang sosial budaya. Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik. Observasi dari tim kesehatan lain.
2) Daftar dan jenis masalah aktual resiko dan kemungkinan. Berikan prioritas utama pada maslah aktual yang mengancam kesehatan.
3) Untuk mempermudah dan bisa dimengerti dalam memubuat rencana tindakan berikanlah ganbaran dan ilustrasi :(contoh) bila mungkin diagnosa khususnya sangat membantu ketika teknologi canggih digunakan untuk perawtan klien atau ketika menggambarkan lokasi anatomi.
4)      Tuliskan dengan jelas khusus, terukur, kriteria hasil yang diharapkan untuk mentapakan masalah ersama dengan klien tentukan keterampilan kognitif, afektif dan psikomotor yang memerlukan perhatian.
5)      Selalu ditanda-tangani dan diberi tanggal rencana tindakan, hal ini perting karena seorang perawat profesionalakan bertanggung jawab dan ertanggung gugat untuk melaksanan rencana tindakan yang telah tertulis.
6)      Mulai rencana tindakandengan menggunakan action verb.Catat tanda-tanda vital setiap pergantian dines. Timbang BB setiap hari
7)      Alasan prinsip specivity untuk menuliskan diagnosa keperawatan.: Bagaimana prosedur akan dilaksanakan. Kapan dan berapa lama. Jelaskan secara singkat keperluan apa yang perlu dipenuhi, termasuk tahapan-tahapan tindakan.
8)      Tuliskan rasional dari rencana tindakan.
9)      Rencana tindakan harus selalu tertulis dan ditanda-tangani
10)  Rencana tindakan harus dicatat seagai hal yang permanen
11)  Klien dan keluarganaya jika memungkinkan diikutsertakan dalam perencanaan
12)  Rencana tindakan harus sesuai dengan waktu yangditentukan dan diusahakan untuk selalu diperbaharuai misalnya setiap pergantian dines, setiap hari, dan atau sewaktu-waktu diperlukan.
F.     Kriteria perencanaan
1)      Perumusan tujuan
·         Berfokus pada masyarakat
·         Jelas dan singkat
·         Dapat diukur dan diobservasi
·         Realistis
·         Ada target waktu
·         Melibatkan peran serta masyarakat
2)      Rencana tindakan
·         Tetapkan tehnik dan prosedur yang akan digunakan.
·         Mengarah pada tujuan yang akan dicapai.
·         Realistis
·         Disusun berurutan dan ada rasionalnya
3)      Kriteria hasil
·         Menggunakan kata kerja yang tepat
·         Dapat dimodifikasi
·         Spesifik
                  Pentingnya dokumentasi rencana asuhan keperawatan : 
a)      Berisikan informasi yang penting dan jelas
b)      Sebagai alat komunikasi antara perawat dan perawat
c)      Memudahkan melaaksanakan maslah keperawatan yang bekelanjutan.
d)     Dokumentasi yang ekslusif untuk pencatatan hasil yang diharapkan untuk pasien.
Patokan Dokumentasi
Perencanaan perawatan menggambarkan kebebasan dan ketidakbebasan tindakan perawat pada klien sebagai bagian pemeliharaan kesehatan pribadi. Patokan kerja mewakili keputusan praktik keperawatan berdasarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang layak dan dikombinasika untuk menetapkan rencana sesuai dengan kondisi klien.
Intervensi yang memerlukan suatu dokumnetasi khusus
Ada dua dokumentasi yang memerlukan dokumnetasi khusus yaitu :
1. Prosedur invasive
Tindakan invasive merupakan bagian yang penting dari proses keperawatan, Karena memerlukan pengetahuan tentang IPTEK yang tinggi. Untuk itu pengetahuan lanjutan di perlukan dalam upaya meningkatkan tanggung jawab dalam pemberian intervensi. Misalnya perawat memberika tranfusi, kemoterapi, memasang kateter. Tindakan tersebut di atas kan membawa resiko yang tinggi pada klien terhadap komplikasi, yang tentunya perlu infomed consent sebelum tindakan di laksanakan.
2.Intervensi mendidik klien
Perawat berperan penting dalam mengenal kebutuhan belajar klien dalam rencana mendidik klien dan memelihara laporan kegiatannya. Membutuhkan Pendidikan. Contoh rencana Pendidikan yang berlawan dengan pendikan yang dilaksanakan secara kebetulan sebagai berikut : Rencana pendidikan Pendidikan yang dilaksanakan secara kebetulan.
a)      Kebutuhan belajar pasien termasuk seluk beluk belajar objektif dan strategi mengajar
b)      Kegiatan yang dilaksanakan sesuai jadwal
c)      Melaksanakan perawatan secar kontinyu mengenai kebersihan diri setelah kembali kerumah
d)     Meneberikan nasehat dan dorongan secara umum yang berkesinambungan
e)       Memberikan kesempatan selama pertemuan untuk mengenal car belajar
f)       Mengenal pelajaran yang kurang dan membutuhkan rencana belajar secara formal
3.    Tahap pelaksanaan atau Tindakan keperawatan
Fokus tahap pelakanaan tindakan keperawatan adalah kegiatan pelakanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosional.pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional adalah variasi,tergantung individu dan masalah yang spesifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar